Pengalaman Dosen Muda Sebagai Pengajar WUB: Pecahkan dengan Antusias!


(Sebenarnya tulisan ini adalah latihan tulisan yang diberikan oleh rekan penulis yang produktif, Bapak Syarif Maulana. Terimakasih Pak telah memberikan tantangan)

“Education is the key to success in life, and teachers make a lasting impact in the lives of their students.” (Solomon Ortiz)

Yang paling menantang bagi saya adalah ketika mengajar di kelas dimana siswanya terdiri atas pengusaha pemula dari berbagai latar belakang dan usia. Mengajar di kelas mahasiswa, saya sudah biasa! Tetapi ini, mengajar individu-individu yang apabila dilihat dari segi pengalaman justru lebih banyak dibandingkan saya, apalagi jika parameternya usia. Ibaratnya seperti anak mengajarkan orang tua, terasa sangat segan! Bukan hanya ilmu pengetahuan saya yang diuji, tetapi juga mental saya dihadapkan dengan tatapan-tatapan meragukan terlihat jelas di mata mereka. Ketika baru masuk saja, peserta pasti melihat saya heran, seolah berkata, “ini fasilitatornya? Apa nggak salah?” Saya mengalami perasaan “diragukan” seperti itu tatkala mengajar dalam program Pelatihan Wirausaha Baru, yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM provinsi Jawa Barat sejak tahun lalu.

Hal yang pertama saya lakukan tentu saja meningkatkan volume suara. Dengan suara lantang ketika memberikan salam, semua peserta langsung fokus pada saya. Kemudian, saya buka dengan sebuah cerita singkat kesuksesan pengusaha terkenal dalam membangun kerajaan bisnisnya, seperti kisah sukses Ibu Susi Pudjiastuti yang eksis di industry penerbangan Nusantara bagian timur, dengan brand terkenal Susi Air. Tak lupa saya menampilkan foto-foto eksklusif saya dengan beliau, maklum saya pernah Magang di perusahaan Ibu Susi. Ketika saya bercerita, semua peserta pelatihan langsung terbawa suasana menjadi bersemangat, bergelora dan berapi-api bagaikan seorang atlit yang akan bertading di ajang olimpiade impiannya. Di dalam hati, saya puas dengan metode ini karena selalu berhasil. Kalau sudah antusias, barulah materi saya sampaikan dengan berlahan dan jelas. Saya banyak melemparkan pertanyaan kepada peserta agar kelas lebih hidup dan komunikasi kami dua arah. Tanpa ragu, mereka menyampaikan pendapat dan sekedar menimpali penjelasan temannya dengan guyonan ringan agar suasana lebih cair dan akrab.

Peserta yang aktif sering sekali melemparkan pertanyaan dan sanggahan atas penjelasan saya. Kebanyakan, pertanyaan yang mereka sampaikan berupa curhatan pribadi yang ditemui di lapangan ketika sedang berwirausaha. Untung saya banyak baca, setidaknya bisa memberikan jawaban sesuai dengan kasus yang sama agar si penanya mendapatkan gambaran yang aplikatif. Jika masih belum puas, saya sarankan peserta membaca sumber-sumber lain dan bisa menghubungi saya untuk diskusi lebih lanjut. Hehehe…. Satu hal yang juga penting ketika mengajar di kelas pengusaha adalah video. Mereka sangat senang manakala saya menayangkan video-video inspiratif dari perusahaan-perusahaan di luar negeri. Mata mereka berbinar-binar seperti anak kecil yang bertemu dengan tokoh superhiro yang selalu diidolakan! Tujuannya adalah membuka pemikiran dan menambah inspirasi untuk mereka sekaligus menampilkan kemajuan strategi bisnis yang berkembang di luar negeri. Wajah mereka semakin penasaran tentang bisnis dan enggan mengakhiri kelas padahal waktunya sudah habis. Alhasil, sayalah yang harus terlambat pulang karena kelas baru ditutup malam hari. Meski lelah, saya puas tiada tara! Rasanya itu kayak menang lotre! Hahaha….Sebelum berpisah, seperti sudah menjadi tradisi, kami saling bertukar kontak dan akun-akun sosial media demi menjalin silahturahmi yang berkelanjutan. Begitulah sekilas suasana kelas yang pernah saya alami.

Oia, sedikit dokumentasi ketika pelatihan selesai🙂

IMG_20160615_075128

IMG_20160615_101517

C360_2016-08-10-18-19-12-306

Sincerely,

A (young) facilitator

,

Leave a Reply