Pengalaman Dosen Muda tahun 2016 Sebagai Dosen Entrepreneurship: Understand the Theory, Find the Passion


“Enthusiasm is the sparkle in your eyes, the swing in your gait, the grip of your hand and the irresistible surge of will and energy to execute your ideas,” Henry Ford

Minggu lalu saya menemukan harta karun! Namun jangan berpikir sekotak emas berwarna kilau menusuk mata karena saya justru menemukan yang lebih bernilai dari itu. Penasaran?

Ini dia dokumentasinya:

c360_2016-11-07-18-33-18-388

Tim CampRed dengan karya teranyar: Rainbow Patty yang super deuper enak…😀Coba tengok wajah mereka, senengnya bukan main. Bahkan lambaian tangannya kayak mau ngomong, “money….yes, we get lots of money!” Hahaha…

1478866349478

Tim Drinking_Out_Loud berhasil Sold Out 3 hari berturut-turut. Edaan! Mereka mendadak jadi Juragan dengan pendapatan jutaan perhari. Wah, ini mah dosennya ajah kalah ahahaha…

c360_2016-11-06-19-03-38-153

Stannya full color, sebagai produsen mereka paham betul how to invite consumer mampir. Layout yang terspesifikasi mana dapur mana yang untuk area minuman. Duh, senengnya lihat kalian penuh kreativitas!

c360_2016-11-05-14-58-25-770

Ini adalah mahasiswa kelas internasional Adbis yang menjual minuman segerrrrr…Squash dengan kemasan yang menarik. Belum lagi nacos dan kentang gorengnya yang lumerrr di mulut. Oia, INTACT berhasil menghiasi stand nya dengan tema Vintage yang ciamik. Ada bunga-bunga manis berwarna soft dan furniture jadul. Bagus ya🙂

screenshot_2016-11-17-12-41-59

1478258934279

c360_2016-11-06-08-54-07-794

Ini mahasiswa asing dari Vietnam, biasa dipanggil Cup, sedang menawarkan menawarkan makanan buatannya yang sengaja dipersiapkan sejak pukul 7 malam sebelumnya. Jadi Cup bersedia tidur terlambat demi mempersembahkan Spring Roll yang enak, sehat, bergizi dan bikin ketagihan!

c360_2016-11-10-19-35-22-136

Ini pertama kali saya makan masakan mahasiswa saya sendiri. Saya yakin, mereka pasti membuatnya dengan penuh cinta untuk saya….Ceilee….

img_20161105_131322

Kalau ini mahasiswa wali saya, bernama Rivaldiasyah. Kaosnya unik karena menyesuaikan antara berat dan tinggi badan. Kok bisa? Sebab The Collins Supply.Comemiliki rumus matematika handal dalam menghitung berat dan tinggi badan demi menghasilkan ukuran kaos yang “FIT”. because It’s better when it’s fit! Kereeen….

img_20161105_134244

Apa yang bisa saya simpulkan dari foto-foto di atas? Tak lain dan tak bukan adalah harta karun yang paling berharga, yaitu gairan belajar mahasiswa yang terpancar jelas dari wajah mereka. Tak hanya gairah, semangat mereka pun begitu membara, jauh jika dibandingkan hari-hari biasanya. Gerakan tubuh mereka lebih aktif daripada hanya duduk di kelas dan berdiskusi ringan di kantin. Ah, inilah yang saya maksud sebagai harta karun. Ketika mahasiswa bergairah dan semangat menjalankan suatu bisnis menjadi bentuk nyata eksekusi teori bisnis yang telah dibaca dan didengarkan selama beberapa waktu sebelumnya. Coba sekali lagi tengok foto-foto tersebut, indah bukan??? Penting sekali dokumentasi tersebut, mengalahkan foto saya bersama Afgan beberapa tahun lalu. #Eh, emang pernah? Hehehe…

Mereka adalah mahasiswa yang terdiri atas tim INTECT, CampRed dan Drinking_Out_Loud. INTECT adalah tim kewirausahaan yang berasal dari kelas internasional, sedangkan CampRed dan Drinking_Out_Loud berasal dari kelas Kewirausahaan saya semester 3. Ketiga berkreasi di bisnis kuliner, dengan spesifikasi masing-masing yang unik. Awalnya ini hanya sebuah tantangan, seperti I dare you gitu. Namun ternyata, They take the challenge!

1478865781471

They say, “Horeeee…….Kita menjadi entrepreneur!”

Adalah EFBA yang telah membantu saya mencapai titik kebanggan ini. HIMA Prodi Administrasi sengaja menggelar Entrepreneurship Festival of Business Administration (EFBA) setiap tahunnya dengan tujuan untuk menumbuhkan semangat Entrepreneurship di kalangan anak muda, terutama mahasiswa-mahasiswa Administrasi Bisnis, Telkom University. Kebetulan tahun ini saya mengampu mata kuliah Kewirausahaan (Entrepreneurship) sehingga memberikan saya kesempatan untuk menyaksikan “harta “ karun” tersebut hadir dengan mudah.

EFBA diselenggarakan selama 3 hari berturut-turut di kawasan Trans Studio Mall (TSM) Bandung dengan konsep Auto space yang unik. Terdapat beberapa hal yang dapat saya kemukakan terkait temuan harta karun.

Pertama, betul mengenai gairah. Jujur saya sampaikan, segala cerita, teori, bahan diskusi di kelas tentang strategi bisnis, kisah sukses seorang pengusaha, kisah gagalnya pun sekalian, tak pernah cukup membangkitkan gairah mahasiswa. Tetapi dengan ikut serta dalam EFBA, wow! Ceritanya lain. Mereka sangat antusias. Setiap mahasiswa tak ragu ketika melakukan direct selling kepada pengunjung. Tanpa ragu mereka berinovasi dan berani mengambil langkah dalam penentuan harga suatu produk. Lantas kemana perginya semua teori-teori yang saya sampaikan di ruang kelas? Jawabannya adalah terinternalisasi secara otomatis ke dalam semangat mereka. Semua teori dengan sangat tiba-tiba menyatu kedalam roh, pikiran dan gerakan tubuh mahasiswa tanpa aba-aba. Dapat saya katakan EFBA memberikan kesempatan terjadinya menyatuan teori dan praktek secara harmonis, seimbang dan konstruktif. Tidak ada kesalahan sedikit pun karena di lapangan selalu terjadi kondisi yang juga tak selalu benar. Mahasiswa tak takut bereksplorasi dan mengambil keputusan. Kalau pun ada masalah, ternyata insting sebagai decision maker mendadak muncul tanpa perlu diragukan. Sungguh berharga bukan? Inilah yang saya maksud sebagai harta karun di mata saya, karena mahasiswa pada akhirnya mengerti dan memahami semua teori hingga tingkat yang paling kompleks: mempraktekkannya di medan tempur! Bravo, guys!

c360_2016-11-11-18-55-25-367

“My best advice to entrepreneurs is this: Forget about making mistakes, just do it!” Ajaero Tony Martins

Kedua, kepercayaan diri mahasiswa secara individu meningkat pesat. Mereka tak ragu berpendapat dan memandang diri sebagai entitas yang bernilai secara lahir dan batin. Jika di kelas saya terkadang mengalami dead air, tetapi setelah mengikuti EFBA, peristiwa tersebut nyaris tidak ada lagi. Semua mahasiswa berani mengemukakan pendapat dan merespon opini teman kelasnya tanpa ragu. Mengapa? Karena mereka telah merasakan sendiri pengalaman tersebut. Tanpa drama yang dibuat-buat seperti sinetron, pengalaman di EFBA mengajarkan mahasiswa arti penting suatu pengalaman. Kini, mereka mengerti keistimewaan konsumen karena telah merasakan sendiri memasak dan menyiapkan produk terbaik ke hadapan konsumen. Mereka percaya diri untuk berdiri di depan stand sambil terus menarik perhatian pengunjung. Mereka belajar professional melayani konsumen, menyelesaikan kontrak, menghubungi supplier, bahkan menjaga kekompakan dalam tim. Menumbuhkan percaya diri mahasiswa tentu “barang langka” jika hanya mengandalkan proses belajar di kelas. Melalui EFBA-lah akhirnya satu momentum tercipta dengan harapan “barang langka” itu akan semakin mudah ditemukan di kalangan mahasiswa. Yang paling utama adalah pelajaran hidup setelah kelas Entrepreneurship untuk jangka panjang.

“In every success stody, you will find someone who has made a courageous decision,” (Peter F. Drucker)

screenshot_2016-11-17-12-42-15

Mereka mempraktekkan langsung yang disebut dengan “Pelayanan kepada Konsumen”. Metode ini memberikan kesempatan mahasiswa menyusun dan mengeksekusi sendiri bagaimana strategi yang tepat ketika berhadapan dengan konsumen, dengan karakter yang bervariasi. Ada di kelas? Nggak ada. Smua itu hanya bisa ditemui di lapangan!

“If you work on stuff that you like and you’re passionate about, you don’t have to have a master plan with how things will play out.” Mark Zuckerberg, Founder of Facebook.

Ketiga, kreativitas. Mahasiswa yang diterjunkan langsung ke medan bisnis terbukti mengalami perkembangan dari segi kreativitas. Sehari sebelumnya memang ketua kelompok melakukan presentasi terkait produk yang akan dirilis, tema stan yang akan mereka desain dan target-target apa yang ingin mereka capai. Sebagai dosen saya pasang wajah datar. Maksudnya tidak memiliki ekspektasi tinggi.

Suara hari saya berbisik:

‘Minuman yang bisa menyala? Warna airnya neon bikin menarik hati, sedotannya unik, dan rasanya enak jadi ketagihan. Memangnya ada?’

‘Patty warna merah? Warna hijau? Loh, kok bisa seperti warna pelangi gitu sih? Dagingnya ternyata lembut dan kejunya terasa. Thai Tea yang ada jelly-nya? Kayak apa racikannya? ‘

‘Squash yang kemasannya lucu, unik dan praktis. Isi squashnya banyak jadi nggak kehausan lagi. Ada juga minuman rasa alpukat dengan kemasan mirip botol Drunken Master, unik. Kok kepikiran yah jual minuman seperti itu?’

Tetapi ketika hari H saya hadir dalam EFBA. Huuuaaagggrrr……Hasilnya? Waarrrbyyazzaahh….Saya speechless, tak mampu mengatakan apa-apa lagi. Inilah harta karun yang saya maksud! Wajah saya berseri-seri selama di EFBA. Kreativitas yang mereka tunjukkan tidak hanya sebatas kreativitas produk, tetapi keinginan kuat mereka menciptakan identitas bisnis dalam bentuk logo, jargon, atribut-atribut stand dan tentu saja identitas di social media.

Terimakasih kepada EFBA sebagai wadah konstruktif untuk meningkatkan soft skill dan hard skill mahasiswa, jadi pantas saja agenda ini patut diacungkan jempol.

c360_2016-11-10-12-59-05-176

Ini mah Dosen nya yang seneng, dapat produk unik karya fantastik mahasiswa. Menyala-nyala gini airnya…Sukaaaa hehehe🙂

Tanpa membanding-bandingkan ketiga tim, jauh di lubuk hati saya sejujurnya saya sangat bangga dengan apa yang telah mereka lakukan. Mereka membuat terobosan besar dalam proses belajar, tak lain dan tak bukan adalah keberhasilan mereka untuk bergerak, berekspresi, bekerjasama, dan menguji kekompakan mereka atas nama persahabatan, dalam bentuk suatu kegiatan positif. Yang paling penting adalah keberhasilan mereka memahami teori-teori Kewirausahaan dengan cara yang sederhana. Keren!

Sincerely,

You Lecturer who (really) proud of you, students!

,

Leave a Reply