Desah Udara Cintaku


wind-1-for-slider-855-x-380

Lembayung senja mendominasi langit sore

Menggetarkan siluet lukisan jingga yang menggoda

Partikel bersenyawa rohani ciptaan Yang Kuasa pun terpaku, bergeming

Aku dan hatiku, merasakan legup-legup nikmat membahana

Sungguh cinta ini seakan membelungsing keheningan yang ada

Selama ini…

Duhai, lelaki di di seberang pelupuk mata

Dari titik tempatku berpijak detik ini

Bisa kurasakan harum tubuhmu tertiup

Ingin aku membalasnya dengan desah udara cintaku

Penuh romantisme

Akan kubiarkan pula kerinduan yang selama ini terpenjara

Bebas membuari kemana-mana

Agar semesta percaya bahwa aku layak untukmu

 

Oh, lelakiku

Aku ingin terhipnotis dan terlempai pasrah di pangkuanmu

Dan, andai desah cintaku betul-betul tertiup angina

Kupastikan akan menjadi ungkapan tersyahdu

Meski aku harus berjuang mendapatkanmu, hingga air mata merinai!

 

Sincerely,

A girl in “baper” feeling (hadeeuh)

NB: puisi ini dimuat dalam buku Antologi Puisi “135 Puisi Romantis: CINTA dalam Empat Dimensi” tahun 2013. Jadul yah?


Leave a Reply