Lembayung senja mendominasi langit sore
Menggetarkan siluet lukisan jingga yang menggoda
Partikel bersenyawa rohani ciptaan Yang Kuasa pun terpaku, bergeming
Aku dan hatiku, merasakan legup-legup nikmat membahana
Sungguh cinta ini seakan membelungsing keheningan yang ada
Selama ini…
Duhai, lelaki di di seberang pelupuk mata
Dari titik tempatku berpijak detik ini
Bisa kurasakan harum tubuhmu tertiup
Ingin aku membalasnya dengan desah udara cintaku
Penuh romantisme
Akan kubiarkan pula kerinduan yang selama ini terpenjara
Bebas membuari kemana-mana
Agar semesta percaya bahwa aku layak untukmu
Oh, lelakiku
Aku ingin terhipnotis dan terlempai pasrah di pangkuanmu
Dan, andai desah cintaku betul-betul tertiup angina
Kupastikan akan menjadi ungkapan tersyahdu
Meski aku harus berjuang mendapatkanmu, hingga air mata merinai!
Sincerely,
A girl in “baper” feeling (hadeeuh)
NB: puisi ini dimuat dalam buku Antologi Puisi “135 Puisi Romantis: CINTA dalam Empat Dimensi” tahun 2013. Jadul yah?