Mesin Fax


Saya merasa bersalah sekali kali ini kepada kedua orang tua. Entah setan dari mana yang masuk tanpa permisi dalam diri saya, sehingga saya melupakan apa yang sedang dibutuhkan oleh ayah saya nun jauh di sana.

gggghhhhrrrrr………….(saya marah dengan diri saya sendiri)

Ya Allah, ternyata Engkau masih memberikan saya kesempatan untuk merubah kesalahan saya. Dengan tekad yang membaja…(lebay…hahaiii) saya pun melaksanakan perintah sang ayah. Beliau meminta saya untuk mengambil sebuah surat dari paman saya yang keberja di kantor Polwiltabes Bandung.

Langsung saja sepulang kuliah saya meluncur ke sana. Thanks (again) hari ini mata kuliah Manajemen Operasi tidak diadakan, sebab dosennya sedang ada urusan ceuna. Akhirnya saya ke kantor paman saya lebih cepat dari jadwal yang dijanjikan. Setelah itu, saya langsung mengirimkan surat tersebut sesuai dengan pesanan ayah. Satu dikirim melalui pos, dan yang satunya lewat Fax.

Permintaan permata sih statusnya, beres, karena secara gito lah, kantor pos dekat dengan kosan saya. Hujan-hujan yang sore ini membasahi Bandung tidak menyulutkan niat saya untuk memperbaiki kesalahan.

Setelah membayar 5.500 untuk sebuah surat yang dikirim kilat khusus, saya langsung meluncur ke salah satu supermarket untuk ambil uang. Sebab ternyata uang di dompet udah habis (tadi pagi dipake bayar utang ke temen…hihihih), lalu kaki saya berjalan menuju ke arah wartel yang posisinya dekat dengan kampus. Butuh 10 menit menuju ke sana dari supermarket.

Pass nyampe….Ya Allah, katanya mesin fax nya lagi rusak.

crap!!

Jadi aja ide mampir di otak saya, yaitu minta tolong dengan teman (kebetulan karyawan sekretariat kampus) untu numpang ngirim surat melalui mesin fax. Sialnya, ternyata teman saya itu sudah tidak ada ditempat, sebab katanya ada rapat di kampus pusat.

tap !!

Kemana lagi saya harus menemukan mesin fax. Sedang berfikir mencari ide lagi, tiba-tiba panitia yang menangani pemilihan raya ketua BEM dan DPM menghampiri saya untuk menggunakan hak saya sebagai pemilih. Jadi aja saya vote dulu, memilih kang ajib sebagai ketua BEM dan gag milih siapa-siapa untuk yang lain. (hiihih….ngapain juga vote kalo ujung-ujungnya GolPut ???)

*sigh (hanya sok-sok an milih ajjah…kwkwkw)

Soalnya punten pisan, calonnya gag ada yang saya senangi. gag ada yang ganteng…. :gubrak

Lajut,….setelah mendapatkan tinta ungu di jari kelingking dan sok komen-komen di kain putih yang disediakan panitia, perjalanan saya mencari mesin fax pun berlanjut ke daerah sekitar kampus alias jalan Jalaprang. Beceknya jalanan telah meninggalkan jejak polkadot cokelat di celana saya. *uhg

Sudah ada 2 wartel yang saya temukan, namun semua nya gag ada mesin fax nya. Kaki saya semakin kaku aja di ajak jalan, mana lutut saya bunyi-bunyi (kayak nenek-nenen aja …hihhii )hingga akhirnya saya tembus ke jalan dekat dengan kosan saya dan dengan mata berbinar, hati riang bukan kepalang…..saya pun menemukan…………..

“WARTEL !!!!”

Oh Tuhan…ingin rasanya saya bersujud. Thanks (again–again). Setelah sekitar sejaman saya berjalan mengembara menemukan mesin yang bisa mengirimkan surat itu, akhirnya saya pun bisa memenuhi pesanan ayah saya. Untung kali ini mesin fax nya masih berfungsi. (aduuuhhh……….hari gini emang udah gag laku menggunakan mesin fax, kan udah ada mister internet gito loohh, mesin fax mah jadul…hihihi )

Setelah membayar 7000 untuk jasa pengiriman, saya langsung meluncur ke kosan. kaki saya udah kram…hiihihi…….

Tapi, at least, saya sudah lega, apalagi kata ayah saya, suratnya sudah sampai. Sampai-sampai beliau mengucapkan “terima Kasih”. hati saya mau hancur rasannya, karena begitu ayah saya sangat menghargai usaha saya.

Padahal dalam hati saya masih merasa bersalah. Saya berjanji akan menjalankan perintah orang tua secepatnya, apapun itu, tanpa menunda-nundanya. Karena penyakit lupa saya telah membuat saya harus menanggung derita ini…(lebayyy….again)

Terima kasih Ya Allah, tiba-tiba matahari sore muncul setelah hujan gerimis menemani jalan-jalan sore saya.

trrreeeeenngggg…………….

Dan saatnya saya solat ashar.

 

Sincerely,

Author

 


Leave a Reply