Timbal Tumbal


Mendengarkan semua orang berkomentar,
Miris hati menanggapi,
Mereka hanya rakyat, mereka hanya wong cilik,
Tak banyak yang bisa mereka mengerti,
Selain kurang berpendidikan, mereka juga kurang melawan saat ditipu,
Ditaktikan, dikhianati…..

Tumpang tindih pemahaman rakyat,
Sedangkan tumpang tindih pidato pejabat,
Berkomentar dan berjanji demi perubahan,
Demi kehijauan mata dan kekenyangan perut,
Tepi bukti tak pernah terpandang,
Dibabat habis setiap tetes keringat pembayar pajak,
Yang seharusnya bukan tidak hak mereka,
Karena itu lembar uang kartal dari para pejuang memproduksi tetes asin secara aggregat,
Termasuk ayahku, ayah sahabatku, ayah sepupuku, ayah mu………

Tumbal akan menghampiri rakyat pemakan beras miskin,
Mister dasi menyerahkan sekantung penuh si milyar ke comberan,
Comberan padang pasir dibalik seragam sok pengabdi,
Tumbal kesengsaraan akan bertandang ke ruang tamu rakyat penyadang buta huruf,
Karena pemerintah telah memberikan timbal terbalik kepada penyadang S2 lulusan Amrik
Atas jasanya membajak pajak…..

Kapan bersih negara ini ?
Dari tragedi aktivitas regulasi ketidakadilan ketidakbijaksanaan petinggi melawan kerakusan kemarukan dan keegoisannya mereka setiap individu yang duduk enak di sofa empuk…….
Kapan seimbangan negara ini ?
Dari jumlah pembagian penghasilan kesejahteraan dan kebahagiaan menikmati makanan ayam goreng di atas piring rakyat jelatah……
Kapan negara ini berani bertoak akan menghukum mati ?
Bagi mereka yang meraup menghabisi membelanjakan merampok dan membajak pajak dengan sajak indah karangan model iklan berslogan rasa peduli negara……
Kapan tumbal miris ini akan terbalik dirasakan patung ?
Bagi mereka yang senang memamerkan timbal kesenangan kemelutan sok keberanian dengan wajah palsu memamerkan bedak orang profesor padahal bewajah jerawatan penuh belatung…….

Timbal tumbal terbalik mentumbal mereka rakyat dan petinggi……….

 

Sincerely,

Author


Leave a Reply